Puisiku

Tentang yang kurasakan, hidupku, cintaku, hari-hariku, duniaku dan orang-orang yang ada di dalamnya.

Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku,

bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan Allah
bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya,
bahwa putraku hanya titipan Nya,

tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?
Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu
diminta kembali oleh-Nya?

Ketika diminta kembali,
kusebut itu sebagai musibah
kusebut itu sebagai ujian,
kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan
bahwa itu adalah derita.

Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku.

Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika
aku rajin beribadah,
maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang,
dan bukan kekasih.
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,
dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,

Gusti, padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah…
“ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”


Tribute to Maestro WS Rendra

Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku
menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
kau tak akan mengerti segala lukaku
kerna luka telah sembunyikan pisaunya.
Membayangkan wajahmu adalah siksa.
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.
Engkau telah menjadi racun bagi darahku.
Apabila aku dalam kangen dan sepi
itulah berarti aku
tungku tanpa api

Tribute to Maestro WS Rendra

tak mengapa sayang
jika memang itu maumu
aku akan menjauh darimu

aku mengerti sayang
bahwa sakit inipun
engkau juga merasakannya

kenangan yang telah tertumpuk
harus mulai dipilah seksama
untuk kemudian dipilih dan disimpan

karena begitu banyak selama ini
begitu sesak selama perjalanan
baik yang indah maupun yang tidak

sampai jumpa lagi sayang
jika engkau butuhkanku
telpon saja aku, dan aku akan datang

jaga dirimu baik-baik
karena mataku telah terhalang perpisahan
meskipun hatiku akan selalu bersamamu


ingatkah engkau waktu itu
waktu angin dengan sejuknya
membelai indah perjumpaan kita
di sore yang jingga diiringi derai tawa

saat itu adalah saat mengesankan untukku
tak pernah di rencana dan di sengaja
mengalir begitu saja bagai embun pagi
menetes di ujung daun semanggi

senyumanmu sungguh membiusku
tatap matamu seakan menembus hatiku
mengikatnya kuat-kuat dan menarikku kepadamu
memaksa lidahku berkata-kata dan bibirku menyapa

itulah engkau kekasih
engkau begitu indah untukku di sore itu
menemani jiwaku dan melengkapi hariku
dengan segala keindahan senja hari

waktu seakan berhenti
melambat dan sepertinya mengerti
bahwa ini akan jadi salah satu kenangan terindahku
dan ia mengabadikan indah serta menyimpannya di relung hatiku

ingatlah aku kekasih
meskipun kini waktu juga yang menjaga jarak kita
namun aku yakin, seperti yakinku pada cinta sejati
bahwa waktu, bila itu harus, yang akan mendekatkan kita

aku hanya terdiam
saat kau mulai bersedih dan temaram
perlahan basah menggenang di matamu
lalu dengan lembut menetes di pipi merahmu

tidak pernah mudah bagiku
bagi hatiku, bagi ragaku
yang setiap hari mampu memikirkanmu
yang juga pasti bisa meraihmu jika aku mau
tapi aku ragu...

maafkan aku
aku pergi...

aku hanya orang yang salah
di waktu yang salah dan tempat yang salah
menunggu pemilik rumah di terasnya
sementara si pemilik sedang pergi keluar kota
untuk waktu yang tidak ditentukan

semoga engkau mampu
tanpaku di sisimu...

Banyak hal yang bisa kukatakan padamu
tapi sungguh tak mudah kulakukan
aku juga tak mengerti sayangku
semua cinta ini denganmu, sungguh membingungkanku

pun sebenarnya aku sungguh tak tega
beranjak dari sisimu dalam kondisi seperti ini
tapi aku juga takut menantimu
sementara aku tidak tau kapan waktumu pulang

lalu...
aku akan menjauh sementara
hingga waktu mempertemukan kita kembali
seperti katamu...kalo jodoh, kita pasti akan berjumpa
aku percaya itu...

tanpamu...
bagaimana ini semua akan kujalani
engkau, meskipun sebentar saja
mengingatkanku akan rasa ini
rasa saat indahnya angin sejuk pagi hari
membelai lembut jiwa dengan kesegaran
rasa saat ciuman pertama sang fajar kepada
bumi dengan penuh kehangatan

denganmu...
meskipun sejenak tak lama
aku mampu, untuk membelai kembali jiwa cinta
dan kasih sayang yang telah lama tertidur
dan enggan untuk dibangunkan
dalam keindahan mimpi yang tak ujung henti
dalam kesunyian malam diiringi nyayian bulan gemintang
dalam sendu senja hanya berteman angin kering dari utara

untukmu...
terima kasih dariku



sabar ya...

hanya itu yang bisa ku katakan pada diriku sendiri
setiap derita dan kekurangan melanda hidup
hanya itu kata-kata yang selalu menemaniku
setiap saat, setiap waktu...

semua pasti ada saat dan waktunya...

lalu ku tersenyum setiap kalimat tersebut mengalir indah
menenangkan hatiku dari setiap kegundahan
meluruskan kembali niat perjuangan hidupku
dan memberiku semangat baru dalam setiap tarikan nafasku

mengertilah wahai aku...

dunia tidak diciptakan dengan instan
langit malam datang setelah sehari penuh terik siang
hembus angin melang-lang buana sebelum membelai setiap nurani
dan tawa ceria mungkin harus melalui derai air mata

maka bersabarlah adanya...
karena yang paling bersabar akan menjadi besar

kamu pasti akan kulupakan...

bukan karena aku membencimu
bukan juga karena aku enggan lagi mengingatmu
dan bukan karena masa lalu kita

karena kamu begitu berharga
karena kamu begitu memenuhi hatiku
karena kamu tidak memberikan lg kesempatan
bagi yang lain untuk sekedar singgah di hidupku

aku...begitu terpenuhi olehmu...

maafkan juga aku karena menghapus nomer telponmu
dari phonebook telponku....

bukan karena aku tidak mau lagi menelponmu
bukan juga karena aku tidak mau lagi mengirimimu pesan
tapi lebih karena hampir setiap saat aku ingin menghubungimu
hanya untuk mendengar suara indahmu di pendengaranku

semoga waktu menuntun kita dalam kebahagiaan...

kadang kita perlu meluangkan waktu...

untuk sekedar merenung tentang apa yang telah terlewati
untuk membuka kembali pintu-pintu yang sempat tertutup
selama kita pergi dengan kesibukan kita
dan kembali menerima cinta, kebijaksanaan dan kebahagiaan
hadir sebagai tamu kita di rumah

untuk sekedar membiarkan waktu luang mengajak kita
menjelajahi tempat-tempat imajinasi ruang dan waktu
yang akan mengisi kembali ruang-ruang angan kita yang terabaikan
dengan penatnya keseharian yang begitu tak berkesudahan

kalau tidak pernah meluangkan waktu...

kita tidak akan pernah sempat bersyukur
bahwa hidup apapun kondisinya sangatlah indah
dan bahwa setiap kegagalan dan keberhasilan adalah ujian
akan kapasitas kita sebagai manusia yang diciptakan
dengan kesempurnaan termasuk di dalamnya memiliki kekurangan

bahwa mencintai membutuhkan waktu luang
mengisi kembali kehampaan dengan kasih sayang
canda dan riang tawa adalah obat terbaik kejenuhan
dan ketulusan adalah dasar kehidupan

aku mengerti...

jika memang harus berakhir, biarlah dengan senyuman
tak ada dendam, meskipun sedih dan sakit hati adalah pasti

aku akan tetap menelponmu...

meskipun hanya setahun sekali dan lebih banyak diam
namun pasti aku ingin tahu kabar tentangmu di hatiku

mendapatkanmu dulu adalah hal yang tidak mudah
namun melepasmu adalah bagian tersulit yang pernah kualami dalam hidupku
namun itulah cinta, memahami adalah bagian tersulit yang terindah
yang menjadikannya hidup abadi selamanya

semoga siangmu teduh,
semoga malamu penuh cahaya...

hidup itu pilihan kok...

pilihan untuk tidak hanya sekedar menjalani hidup begitu saja
tapi lebih kepada menjalani hidup dengan penuh makna
makna yang mungkin tidak harus selalu hakiki
namun makna itu begitu berarti

rejeki adalah urusan manusia dengan Tuhan...

dan tak bisa saling dibandingkan satu sama lain
mungkin iya, bisa dicoba untuk diusahakan
namun selebihnya bukan lagi urusan kita
namun memang harus diusahakan

ya sudah, jalani saja dengan ikhlas

karena keihklasan adalah landasan terbaik hidup
karena keihklasan, makna menjadi mudah dipahami
karena keihklasan, hidup menjadi lebih tenang
dan karena keihklasan pula sebuah bangunan kehidupan
akan menjadi kokoh namun bersahaja

cinta seirama dengan lagu
selalu ia terlantun merdu
membentuk rangkaian indah harmoni nada-nada
seperti senyum dalam hati
sebelum ia tersungging renyah lewat bibir indahmu
syair mesra datang dari jiwa
mengisi tiap melodi dengan kata-kata
membungkus raga kita yang telanjang
dan membungkusnya dalam irama bersahaja
karena keinginan begitu kuat
untuk memeluk cahaya
maka keheninganpun sirna
dan yang senyap terganti dengan derai tawa
aku di sisimu
engkau di sisiku
kata-kata adalah perantara
waktu adalah perantara
namun yang mempertemukan
adalah kalbu yang selalu merindu

About this blog

Tentang cinta, tentang hidup dan tentang segala kebaikan

Labels

Pengikut